Breaking News

Minggu, 15 Januari 2017

LILIN TERAKHIR


ISSOYKHUN SUPRATMI
Guru di SMPN 2 Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang
Tidak terasa sudah lebih dari sewindu menjadi guru. Itu waktu yang relatif bagi profesi pendidik (bisa dikatakan baru sebentar bisa dikatakan agak lama). Selama ini aktivitas menjadi guru dari menyiapkan perangkat pembelajaran, mengajar, memberikan latihan, ulangan, koreksi, hingga mengolah nilai seolah telah menjadi rutinitas biasa. Dari bangun tidur, berangkat kerja, hingga menjelang tidur, aktivitas itu tidak jauh dari profesi guru. Pagi mengajar di sekolah, memberikan latihan dan ulangan, menjelang tidur masih mengoreksi. Rutinitas itu terkadang membawa ke dalam pusaran yang membosankan, sehingga kadang menurunkan daya kreatifitas guru. Guru kurang memiliki waktu untuk membuat inovasi yang menarik untuk menambah variasi pembelajaran dan meningkatkan semangat guru itu sendiri.
Selama saya menjadi guru sudah berkali-kali mengikuti berbagai pelatihan. Namun pengalaman saya mengikuti berbagai pelatihan belumlah cukup membuat saya menjadi lebih baik. Masih perlu menggali dengan literasi-literasi dan mempraktekannya dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, terkadang factor-faktor lain di tempat tugas menjadi saya kurang berkembang menjadi lebih baik.
Bersyukur dan senang sekali mengikuti pelatihan kali ini yang didukung dan difasilitasi oleh “SAMSUNG”. Kala itu saya tidak bisa membayangkan seperti apa pelatihannya. Setelah melaluinya, baru bayangan itu yang muncul, yakni seru, asyik, menarik, dan tertantang. Terima kasih banyak “SAMSUNG”. You have made me “Imagine the possibility”.
Pelatihan seperti ini juga adalah kali pertama saya mengikutinya. Sungguh tak sia-sia mengikuti pelatihan ini. Bagi saya pelatihan ini berbeda dengan pelatihan lain yang pernah saya ikuti. Pengalaman saya kalau mengikuti pelatihan lebih banyak lupa ilmunya dari pada ingat. Terasa lewat begitu saja mungkin karena kurang diimplementasikan dalam keseharian mengajar. Namun pengalaman mengikuti pelatihan literasi produktif ini berbeda. Bedanya adalah asyik sekali isinya,tidak hanya melulu tulisan dan ceramah tapi langsung mempraktekkannya.
Namun sayang pelatihan ini hanya dua hari. Padahal saya merasa masih kurang karena belum terlalu bisa. Saya berharap bisa mengulanginya lagi agar benar-benar bisa. Melalui pelatihan ini saya menjadi sadar akan perlunya literasi karena itu adalah salah satu kendaraan wajib seorang guru. Tanpa literasi guru tak bisa mengantarkan dirinya menjadi pendidik yang kompeten. Tanpa literasi guru tak bisa mengantarkan dirinya membuka wawasannya. Tanpa literasi guru akan berkubang ke dalam rutinitas harian.
Materi yang disampaikan dalam “TOC” kemarin menarik semua. Selain itu juga ilmu yang baru bagi saya. Saya makin ingin banyak belajar lagi dan lagi. Semakin ingin mencoba lagi dan lagi. Dari sini saya juga menjadi sadar bahwa seorang guru harus produktif bukan hanya menjadi konsumen produk pembelajaran ataupun distributor kepada murid-murid kita saja. Harapan saya totorialnya tidak hanya berhenti setelah pelatihan ini, akan tetapi berlanjut terus sampai akhirnya menjadi bisa dan terlatih.
Setelah pelatihan kemarin sempat juga saya bersama teman-teman mencoba untuk mempraktekkan membuat kuis isian singkat menggunakan VBA yang telah diajarkan. Saat itu, ketika mengikuti pelatihan, bagian ini (membuat kuis isian singkat dengan VBA) bisa berhasil. Akan tetapi setelah kami praktekkan sendiri belum berhasil. Saya coba lagi dan lagi. Saya sangat penasaran untuk bisa membuat kuis isian singkat dengan VBA.
Selain mencoba lagi membuat kuis isian singkat dengan VBA, saya juga mencoba membuat komik. Bagian ini juga menarik dan seru. Perlu kesabaran, imajinasi, dan tentu saja keseriusan. Diperlukan ide-ide segar untuk mengolah kata-kata melalui visualisasi gambar komik. Dengan komik kita berbicara terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan komik kita menjelma menjadi tokoh yang ingin menyuguhkan sesuatu. Bila digunakan sebagai media pembelajaran tentu saja menjadi menarik.
Ke depannya saya berharap guru-guru di Indonesia semakin berkompeten dan berkembang. Guru lebih bisa berinovasi dan berkreasi. Tentu saja untuk bisa mencapai dan mendapatkannya perlu sebuah ruang/wadah dan bimbingan. Apabila sudah terjun ke dunia pendidikan yang sesungguhnya, guru terkadang melewatkan saat untuk memperbaharui diri dengan menambah wawasan. Hal ini mungkin terjadi karena tuntutan tugas yang kadang membebani. Padahal, apabila bila guru diberi ruang untuk berinovasi, guru akan lebih baik lagi untuk bisa berkarya meningkatkan kecerdasan anak bangsa.
Tongkat estafet pendidikan di negara kita ada di tangan guru. Akan dibawa ke mana arah generasi kita ada di tangan guru. Guru yang mengantarkan tongkat estafet anak didiknya untuk berlari mengejar cita-citanya. Sehingga sesungguhnya guru juga menjadi pemain dalam kancah lari itu juga. Guru harus menjadi pembelajar dan terus belajar untuk bersama-sama peserta didiknya.
Seandainya guru adalah sebuah lilin terakhir yang menyala, maka lilin itu harus terus bersinar. Lilin terakhir harus mau membagi cahayanya kepada lilin-lilin yang lain. Dia bisa membuat sekitar tidak menjadi gelap dan tetap bercahaya. Dengan menjadi seperti lilin berarti kita harus rela membakar diri dengan terus berlatih dan berlatih. Maka, di mana dia bercahaya di situlah kehidupan dapat terlihat ada.
Pontianak, 27 Desember 2016
Read more ...

TRAINING OF COACH (TOC) 2 SAMSUNG KALBAR


Segala puji bagi Allah SWT Tuhan yang Maha Esa. Tanpa Dia mustahil tulisan ini akan selesai. Salam kepada baginda Rasulullah SAW yang mana dari tangan dan do’a beliau telah lahir manusia-manusia pencetus peradaban yang berakhlakul karimah.
Setelah beberapa waktu berniat untuk membuat tulisan, akhirnya terwujud juga tulisan singkat ini guna memenenuhi persyaratan dan tugas akhir pada kegiatan Training Of Coach (TOC) yang berlangsung di gedung Samsung Pontianak jalan Jenderal Urip pada tanggal 19 -20 Desember 2016. Yang mana kegiatan ini berlangsung berkat kerjasama Ikatan Guru Indonesia (IGI) dengan Samsung sebagai merk produk yang sangat familier dengan masyarakat Indonesia khususnya Kalimantan Barat. Terlebih lagi produk-produk terbaru Samsung sangat mendukung dalam media pembelajaran yang tentunya dibutuhkan dalam memudahkan pentransferan ilmu dan teknologi kepada peserta didik di lembaga formal maupun  non formal.
Adapun pada kegiatan TOC yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Indonesia di Pontianak Kalimantan Barat kali ini memberikan kesan dan pengalaman menarik yang dialami para peserta dan khususnya penulis pada saat akan mengikuti kegiatan TOC sampai akhir kegiatan.  Setelah mendapatkan kabar bahwa “kami” beberapa orang guru dari Kabupaten Ketapang, tepatnya ada 5 orang guru yang tentunya telah tergabung dalam organisasi profesi IGI, lulus seleksi pada kegiatan Training Of Coach (TOC) 2 Samsung yang diselenggarakan selama 2 hari tepatnya tanggal 19 – 20 Desember 2016, saya beserta pak Supriadi, S.Pd dan pak Rudiansyah, S.Pd memutuskan untuk meluangkan waktu liburan kami untuk mengikuti kegiatan ini. Namun, kami masih belum mendapatkan kabar tentang 2 orang peserta dari Ketapang yang lainnya.
Sampailah pada kegiatan TOC yang di tunggu-tunggu, disinilah kami baru mendapat informasi dan bertemu langsung dengan teman guru dari Kabupaten Ketapang yang tadinya belum kami dapatkan informasinya. Perlu penulis sampaikan bahwa peserta dari Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat berjumlah 5 orang peserta yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, yang mana semuanya utusan dari Kecamatan yang berbeda-beda, yaitu Kecamatan Benua Kayong, Delta Pawan, Matan Hilir Utara, Tumbang Titi dan Simpang Dua. Kecamatan Benua Kayong dan Delta Pawan terletak di jantung kota Ketapang, sedangkan kecamatan terjauh dari kota Ketapang adalah Kecamatan Simpang Dua, namun lebih dekat dengan ibukota Provinsi.
Pada kegiatan kali ini, 60% peserta dari Kabupaten Ketapang pertama kali mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Indonesia, karena memang organisasi ini di Kabupaten Ketapang bisa dibilang masih sangat belia. Namun Alhamdulillah walaupun bisa dibilang belia dengan informasi yang kami dapatkan kami merasa optimis organisasi ini merupakan wadah yang selama ini kami “guru” idam-idamkan, semoga saja dengan moto IGI “Sharing and Growing Together” kita bisa mewujudkan cita-cita mulia bangsa ini, yang tercantum dalam UUD 1945 “Mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Training Of Coach begitulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam benak saya yang notabene belum pernah mengikuti kegiatan seperti ini. Dalam bayangan, saya berfikir kegiatan ini akan bersifat sangat formal dan akan membosankan. Dan ternyata benar adanya, kegiatan ini ternyata membuat saya sangat kalut dan gusar, karena saya merasa kegiatan ini waktunya terasa sangat singkat, mengapa? Karena 2 hari waktu yang diberikan kepada kami sebagai peserta dirasa sangat kurang, ternyata kegitan TOC ini lah yang selama ini kami inginkan sebagai guru. Kegiatan pertama di mulai dengan selayang pandang IGI oleh pak Maharani, M.Pd, yang selanjutnya kegiatan inti oleh Master Komik pak Abdul karim. Pada materi inilah kami merasa ilmu yang diajarkan oleh beliau sangat dibutuhkan oleh kami sebagai pendidik yang mana dihadapkan dengan tantangan teknologi yang sangat cepat dan deras, tentunya keilmuan seorang pendidik juga harus bertambah dan setidaknya menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Setelah kegiatan TOC ini, insyaAllah kami alumni TOC 2 Samsung akan berbagi informasi bersama teman-teman guru yang lain agar ilmu yang ada dapat berkembang dan semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan.  Selanjutnya tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada IGI dan tentunya kepada Samsung semoga kerjasama kita dalam memajukan pendidikan di Indonesia mendapat Rahmat dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Semoga di tahun yang baru ini kita diberikan semangat yang lebih untuk terus meningkatkan kompetensi dan terus berkarya demi kemajuan bersama, bangsa dan negara ini, amin.

Ketapang, 1 Januari 2017

Salahuddin, S.Pd.I
NTA.201613060000006


Read more ...

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN TOC 2 SAMSUNG PONTIANAK


RUDIANSYAH,S.Pd
IGI PONTIANAK
Alhamdulillah pada kesempatan ini,tak lupa kita panjatkan puji syukur atas rahmat dan hidayah yang diberikan Allah kepada kita dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Dua minggu sebelum pelaksanaan pelatihan TOC dilaksanakan kami para IGI di kabupaten Ketapang Kalimantan Barat segera melakukan pengisian Formulir online yang dilakukan melalui Geogle Form,kemudian mengirim berkas persyaratan ke email IGI Kallimantan Barat 2016  mengirim tulisan berisi gagasan pribadi yang akan dilaksanakan dalam rangka pengembangan guru didaerahnya bersama IGI dan langkah-langkah atau program kerja yang akan dibuat dalam pengembangan IGI didaerahnya.Setelah melewati beberapa proses berlanjut dapatlah  pesan singkat ( SMS ) dari panitia pelaksana TOC Kalimantan Barat bahwa ada 5 orang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pelatihan TOC di Samsung Center Jalan Jendral Urip Pontianak Kalimantan Barat.
Pada waktu itu kami para guru masih dalam suasana ulangan semester ganjil dan mulai pengisian raport.Karena untuk peningkatan kompetensi guru maka kami berusaha agar  kami dapat mengikuti pelatihan TOC Samsung 2 yang diadakan dua hari setelah penyerahan raport yaitu dilaksanakan pada tanggal 19-20 Desember 2016.Kabupaten ketapang termasuk salah satu kabupaten yang jauh dari ibukota provinsi yaitu Pontianak.
Setelah sesampainya disana, Alhamdulillah banyak juga teman-teman seprofesi dari kabupaten lain yang ikut pelatihan sehingga seperti reonian,yang semakin membuat saya merasa gembira bertemunya dengan  teman waktu sekolah dulu.
Banyak pelatihan-pelatihan yang saya pernah ikuti tapi baru kali ini saya mendapatkan manfaat yang benar-benar bermanfaat bagi profesi saya sebagai guru Sekolah Dasar.Literasi Publikasi yang di Khususkan Pada SAGUSATAB ( Satu Guru satu Tablet ) SAGUSANOV,pelatihan Literasi,publikasi kemudian Power point Membuat soal latihan atau test dengan Visual Basic For Application dan tak kalah pentingnya pembelajaran melalui cerita komic yang diampu master komic yaitu Abdul karim.Sepulangnya dari pelatihan saya terus balajar melalui teman-teman yang mengikuti pelatihan atau melalui media elektronik ( Online ).Alhamdulillah dengan pelatihan TOC yang diadakan Samsung Center proses belajar mengajar saya dikelas lebih bermakna dan lebih disukai anak-anak seperti pembelajaran melalui komic,walaupun belum begitu sempurna saya masih perlu belajar dan belajar lagi.menurut saya masih banyak kendala yang harus di perbaiki terutama kami yang mengajar di Sekolah Dasar anak anak kurang mahir dan tidak semuanya mempunya Tablet   Samsung A 8
Para teman-teman guru di Sekolah Dasar kami sangat mendukung dan ingin pelatihan TOC diadakan diKabupaten Ketapang mereka sangat haus akan ilmu pengetahuan IPTEK untuk peningkatan kompetensi guru ditambah lagi saat ini sudah jamannya serba Online.Dengan pelatihan TOC samsung 2 yang diadakan di Pontianak saya sangat tertarik dengan salah satu organisasi guru yaitu IGI (ikatan Guru Indonesia )seperti program kerja IGI 2016-2021
  1. Bidang Organisai dan Keanggotaan
    a. Terbentuknya kepengurusan IGI di seluruh wilayah Indonesia
    b. Terpenuhnya target sejuta anggota dalam kurun waktu 5 tahun
    c. Diklat manajemen dan organisasi
    d. Penyusunan SOP kegiatan organisasi
    e. RAKOR setiap tahun
  2. Peningkatan Profesi Keguruan
    a. Membentuk klub guru mata pelajaran
    b. TOT dan diklat
  3. Peningkatan Mutu Pendidikan
    a. Diklat guru berintegritas
    b. Bekerjasama dengan stakholder lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
    c. Penyusunan strategi dan pendekatan pembelajaran
  4. Regulasi
    a. Pembuatan peraturan untuk organisasi
    b. Usulan program organisasi untuk dijadikan bahan pertimbangan kebijakan daerah
  5. Advokasi
    a. Perlindungan profesi guru
    b. Sosialisai advokasi guru
    6. Litbang
    a. Analisa evaluasi hasil kegiatan
    b. Melakukan pendataan secara kontinu terhadap aktivitas IGI
    c. Mengelolah data dan informasi yang diperoleh
  6. Hubungan Luar negeri
    a. Menjalin kemitraan
    b. Simposium Guru
  7. Informasi dan Telekomunikasi
    a. Sistem Informasi Keanggotaan IGI
    b. Website resmi IGI
  8. Literasi dan Publikasi
    a. SAGUSTAB
    b. SAGUSANOV
    c. Pelatihan Literasi
    d. Publikasi
  9. Kewirausahaan
    a. Bisnis On line
    b. Tata kelola niaga IGI
    c. Pengusaha inspiratif
    d. Pelatihan Teacherpreneurship
  10. Keuangan
    a. Fund Raising
    b. CSR
Semoga saja kedepannya IGI lebih bermanfaat bagi semua guru kabupaten Ketapang khususnya, diIndonesia pada umumnya dan diharapkan IGI menjadi wadah untuk pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru, Amin..

Read more ...

SAATNYA BANGUN


Sri Butsiningsih, S.Pd
(Guru SDN 02 Sungai Melayu Rayak, Ketapang,Kalbar)
Menjadi guru adalah pekerjaan yang menyenangkan bagiku, karena merupakan cita- citaku dari kecil. Apalagi setelah diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN ) membuat semangatku semakin membara dan berkobar – kobar dalam menjalankan tugasku sebagai tenaga pendidik.
Setiap jam kerja, kulaksanakan tugasku semaksimal mungkin dalam mencerdaskan kehidupan generasi penerus bangsa. Kudidik mereka dengan ilmu yang telah kudapat. Di luar jam mengajar, pada kegiatan ekstrakulikuler kubagikan seluruh keterampilanku ,malam pun terkadang ada beberapa anak yang ku minta datang ke rumah untuk belajar tambahan. bahkan saking semangatnya kesehatanku tidak lagi kupikrkan.
Seiring berjalannya waktu saya merasa ada kekurangan dalam proses pembelajaran yang saya lakukan. Semangat boleh saja tetapi harus di imbangi dengan zaman era globalisasi sekarang. Satu kekurangan saya dalam mengajar yaitu belum memanfaatkan perkembangan IT yang ada, karna saya malas menyentuh computer dan laptop karna malas, kecuali kalau ada tugas membuat soal MID Semester atau Ulangan Umum.
Saya sendiri mulai bosan dengan metode mengajar yang saya lakukan selama ini. Saya mulai membekali diri dengan ikut dalam pelatihan dan kegiatan – kegiatan. Ketika saya mengikuti kegiatan IGI disinalah saya merasa pertanyaan- pertanyaan yang ada di benak saya selama ini terjawab . Pertama kali mengikuti kegiatan IGI di Hotei Haris Pontianak saya merasa kekurangan waktu karna kegiatannya sungguh luar biasa dan menyenangkan. Kemudian di lanjutkan kegiatan Training OF Coach ( TOC ) yang di laksanakan pada tanggal 19 – 20 Desember di Center Samsung Pontianak. Kegiatan ini sangat memotivasi “ SAATNYA BANGUN “ dari kemalasan saya selama ini untuk menggunakan IT dalam pembelajaran .
kegiatan TOC saya ikuti dengan sungguh – sungguh walaupun terkadang saya terlambat dalam menerima materi pembelajarannya.Toleran dan bimbingan dari teman –teman IGI Ketapang sungguh luar biasa dalam memotivasi dan membimbing saya. Pembelajaran demi pembelajaran yang di berikan oleh trainer nasional Bapak Abdul Karim saya ikuti. Saya merasa kekurangan waktu lagi dalam mengikuti kegitan ini karna hanya disediakan waktu 2 hari. Tapi bersyukur karna bisa mengikutinya dan telah menjadi anggota IGI.Ada kebanggan tersendiri di dalam hati ini setelah mengikuti kegiatan ini.Saya sangat tertarik dengan materi Pembuatan komik Pembelajaran.
Di rumah saya terus mengulang pembelajaran yang telah saya terima waktu TOC. Saya merasa gebrakan kegiatan – kegiatan seperti inilah yang diinginkan , diharapkan, dan di tunggu –tunggu oleh para guru. Semoga ke depannya IGI lebih maju dalam menjalankan visi misinya sehingga para guru dapat berkarya lebih baik lagi dalam meningkatkat kompetensinya dalam mencerdaskan pendidikan di Indonesia sehingga Negara kita bisa bersaing dengan Negara- Negara lain. Mari teman – teman guru saatnya kita bangun dari zona nyaman dan malas kita untuk berkarya yang lebih lagi . Akhir kata majulah terus pendidikan di Negeri tercintaku Indonesia.
Terima kasih banyak untuk IGI dan Samsung.
Salam Literasi.
Ketapang, 27 Desember 2016
Peserta TOC,
SRI BUTSININGSIH, S.Pd


Read more ...

PERJUANGAN MENGENAL DAN MEMPERKENALKAN IGI

Peserta TOC 2 dari Kab. Ketapang

“Selamat, Anda lulus seleksi peserta TOC (Training Of Coach) 2 Samsung. Kegiatan di mulai tanggal 19 – 20 Desember 2016, jam 08.00 – 16.00 WIB tempat Samsumng Jl. Jendral Urip Samping SMP Negeri 1 Pontianak. Membawa laptop/tablet beserta surat komitmen. Terimakasih”. Demikianlah pesan singkat melalui SMP yang saya terima pada tanggal 16 Desember 2016 dari panitia TOC 2 Provinsi Kalimantan Barat. Ini merupakan acara pertama IGI yang akan saya ikuti secara off line. Acara ini memang acara yang sudah saya tunggu-tunggu karena ingin mengenal langsung tentang IGI dari guru-guru yang ada di Provinsi dan dari guru-guru yang sudah mengikuti TOT di Surabaya.

Sebelumnya kegiatan-kegiatan IGI sebenarnya sudah pernah saya ikuti tetapi secara online. Kegiatan IGI yang pertama secara online saya ikuti adalah membuat media pembelajaran berbasis android biasa di sebut dengan SAGUSANOV (Satu Guru Satu Inovasi). Dan di kegiatan SAGUSANOV ini lah awal pertama saya mengenal IGI. Pada saat mengikuti diklat SAGUSANOV setiap peserta wajib melaporkan hasil pekerjaannya melalui Telegram dengan mencantumkan nama, Kabupaten masing-masing peserta dan nomor keanggotaan IGI. Nah saya masih bingung tentang nomor keanggotaan IGI, bagaimana cara mendapatkannya?  Akhirnya saya mencoba untuk bertanya terhadap sesama peserta tentang cara mendapatkan nomor keanggotaan IGI. Akhirnya saya mendapatkan cara untuk mendapatkan nomor keanggotaan IGI dan tanpa ragu-ragu mendaftar menjadi anggota IGI. Karena saya beranggapan bahwa inilah organisasi yang selama ini saya tunggu-tunggu kehadirannya untuk menciptakan cara belajar yang menyenangkan dan berbasis IT.
SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) adalah cara online IGI yang kedua saya ikuti. Setiap saya mengikuti kegiatan-kegiatan secara online pasti banyak pengalaman-pengalaman baru yang saya dapatkan. Di sinilah hebatnya setiap kita berkumpul bersama orang-orang hebat Insyaallah kita kecipratan kehebatannya. Dan Alhamdulillah dari dua kegiatan IGI secara online itu saya juga sudah menghasilkan masing-masing satu media pembelajaran yang sudah saya terapkan untuk para peserta didik saya. Dan tanggapan mereka (peserta didik) tentang karya saya mereka hanya bilang “Waw Keren” karena mereka menganggap ini merupakan hal yang baru bagi mereka.

Setelah sekian lama menjadi anggota IGI dan setalah saya melihat di Web resmi IGI ternyata anggota IGI untuk daerah Ketapang Kalimantan Barat hanya saya sendiri. Dari sini saya mulai berfikir bagaimana cara supaya anggota IGI di Ketapang tidak hanya saya sendiri. Saya mulai mencoba untuk mengenalkan IGI di mulai dari teman terdekat dan Alhamdulillah mendapatkan respon yang sangat baik. Kemudian dari sinilah mulailah bertambah-bertambah untuk keanggotaan IGI di Kabupaten Ketapang. Gerakan selanjutnya yang saya lakukan adalah mencoba memperkenalkan IGI melalui baju yang sengaja saya pesan secara pribadi melalui teman yang ada di Yogyakarta. Ternyata langkah ini lumayan ampuh untuk menarik perhatian bagi guru-guru khususnya di sekolah saya. Terang saja, kepala sekolah langsung memanggil saya supaya dapat membuatkan bajug IGI untuk seluruh guru yang ada di sekolah. Kini setiap guru di sekolah saya 100% sudah memiliki baju IGI dan di gunakan setiap hari Rabu. Mengapa hari Rabu? Karena pemerintah daerah Ketapang membuat aturan bahwa setiap hari Rabu semua instansi termasuk guru menggunakan seragam berwarna putih dan kebetulan baju IGI berwarna putih maka setiap hari Rabu di sekolah saya sudah menggunakan baju IGI. Bagi saya saya tahap kedua sudah saya jalankan untuk memperkenalkan IGI melewati baju. Langkah selanjutnya tantangan buat saya adalah bagaimana caranya supaya setiap guru-guru yang sudah mempunyai bajug IGI mau mendaftar untuk menjadi anggota IGI? Sampai tulisan ini saya tulis sudah ada 7 orang guru di sekolah saya yang sudah terdaftar menjadi anggota IGI dari 25 orang yang memakai baju IGI termasuk guru PNS, GTT, TU, Kepala sekolah dan pengawas pembina sekolah. Nah disini ada tantangan baru bagi saya yaitu mengenalkan IGI terhadap pengawas sekolah karena kepala sekolah memerintahkan bahwa agar pengawas sekolah di buatkan juga baju IGI, padahal yang saya tau bahwa pengawas sekolah saya pernah menjabat sebagai Ketua organisasi keguruan yang lain untuk wilayah kecamatan. Pendekatan personalpun mulai saya lakukan sebelum saya menyerahkan baju IGI terhadap beliau. Mulai dari meminta masukan layaknya seorang anak terhadap orang tuanya. Kemudian mulailah saya memperkenalkan IGI terhadap beliau. Alhamdulillah beliau seorang yang sangat bijak dalam menanggapinya. “Selama itu kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru pasti saya dukung” itu sekelumit ucapan dari pengawas sekolah saya. Saya pun mulai lega artinya IGI mulai masuk dalam ranah Dinas Pendidikan walaupun baru melalui simbol baju IGI yang rencananya akan di pakai oleh pengawas sekolah saya pada hari Rabu.

Alhamdulillah kini anggota IGI untuk daerah Ketapang sampai hari ini Jum’at 30 Desember 2016 berjumlah 17 orang. Dan pada saat kegiatan TOC di Pontianak untuk daerah ketapang mampu mengirimkan lima orang peserta. Sebuah perjuangan panjang bagi saya pribadi untuk dapat mengenalkan IGI terhadap rekan-rekan guru khususnya di Kabupaten Ketapang. Untuk menghadiri kegiatan TOC di Pontianak saja, saya harus melakukan perjalanan yang luar biasa panjang. Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten paling selatan untuk wilayah Kalimantan Barat. Dari Kabupaten Ketapang menuju Povinsi Kalimantan Barat yaitu Pontianak bisa di tempuh melalui 3 cara yaitu: pertama lewat udara, bisa di tempuh dalam waktu 30 menit. Kedua lewat jalur darat bisa di tempuh sekitar 12 – 13 jam dengan kendaraan sepeda motor atau mobil. Ketiga yaitu lewat jalur air di tempuh dalam waktu 10 – 11 jam. Dan saya memilih cara yang ketiga sebab bisa lebih santai dan yang paling penting adalah bisa membawa kendaran sendiri. Sekali lagi ini merupakan sebuah perjuangan demi untuk mendapatkan ilmu yang nantinya Insyaallah bisa di transfer terhadap rekan-rekan guru yang lain. Harapan saya pribadi semoga pasca TOC ini, khususnya untuk daerah Kabupaten Ketapang bisa segera melakukan kegiatan dan dapat mentransfer ilmu yang telah kami dapatkan dan yang tidak kalah pentingnya adalah bisa membentuk kepengurusan derah. Amin.

Ketapang, 30 Desember 2016
Supriadi, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Matan Hilir Utara


Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog